Netanyahu Buka Suara soal Lebanon: Mau Kasih Paham Hizbullah

PP SUMBAGSEL – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buka suara soal gempuran-gempuran militernya ke Lebanon demi menyasar milisi Hizbullah.

Dalam keterangan resmi yang dirilis kantor PM Israel, Netanyahu membicarakan soal serangan ke Hizbullah di Lebanon dalam beberapa hari terakhir dengan cara yang tak dapat dibayangkan sebelumnya. Dia menegaskan milisi yang didukung Iran itu harus ‘paham’ pesan yang diberikan.

“Dalam beberapa hari terakhir kami telah melancarkan serangkaian pukulan terhadap Hizbullah yang tidak pernah mereka bayangkan,” kata Netanyahu dikutip dari Reuters, Minggu (22/9).

“Jika Hizbullah enggak mengerti pesannya, saya janjikan kepada Anda, dia akan memahami pesan itu,” imbuhnya.

Serangan bertubi Israel pada akhir pekan ini ke wilayah Lebanon dengan klaim menarget Hizbullah itu terjadi setelah 39 orang tewas dan 3 ribu lainnya luka-luka akibat ledakan piranti komunikasi nirkabel di negara berjuluk ‘Paris-nya Timur Tengah’ itu.

Israel sendiri memilih bungkam meski pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuduh Tel Aviv sebagai dalang di balik teror ledakan pager tersebut.

Hizbullah dan Israel terlibat pertempuran sengit sejak Tel Aviv melakukan agresi ke Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan dan penculikan warga Israel oleh kelompok perlawanan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan brutal Israel itu menewaskan sekitar 41.400 warga Gaza.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Sabtu (21/9), meminta komunitas internasional mengutuk Israel usai membantai puluhan warganya melalui serangan udara. Ia menyebut serangan Israel ke Lebanon itu sebagai pembantaian yang brutal.

“Saya bermaksud pergi ke New York (markas Persatuan Bangsa-Bangsa/PBB) sebagai bagian dari upaya diplomatik Lebanon selama Sidang Majelis Umum PBB untuk menghentikan agresi Israel terhadap Lebanon dan pembantaian yang dilakukan musuh,” ujar Mikati, dikutip dari Anadolu Agency.

“Mengingat perkembangan terkait agresi Israel terhadap Lebanon, saya membatalkan rencana perjalanan saya. Saat ini tidak ada prioritas selain menyetop pembantaian dan sejumlah jenis perang yang dilakukan Israel musuh kami,” tuturnya lagi.

Lebih lanjut, Mikati meminta “komunitas internasional dan rasa kemanusiaan untuk berada di posisi yang jelas terkait pembantaian mengerikan ini dan menerapkan hukum internasional demi melindungi sarana teknologi sipil agar tidak menjadi sasaran.”

Sementara itu pada hari Minggu ini, Israel dan Hizbullah saling kontak senjata. Pesawat-pesawat Israel melakukan pemboman paling hebat dalam hampir satu tahun konflik di selatan Lebanon dan Hizbullah menembakkan roket jauh ke Israel utara.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan serangan akan terus berlanjut sampai kondisi aman bagi orang-orang yang dievakuasi di utara untuk kembali. Hal itu memicu konflik panjang karena Hizbullah telah berjanji untuk terus berjuang sampai gencatan senjata dalam perang paralel di Gaza.

Pada Sabtu lalu, militer Israel mengklaim telah menggempur 290 target Hizbullah di Lebanon, termasuk lokasi pelontar roket milisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *